Gelora
Kebhinekaan saat ini kian hari kian menguat.
Gelora tersebut menandakan rasa kecintaan terhadap perbedaan dalam bingkai
NKRI. Kebhinekaan menjadi semangat bersama seluruh warga Negara Indonesia agar
NKRI tetap berdiri kokoh dan jaya di persada nusantara ini. Karena kecintaan
yang begitu kuat dan dalam terhadap NKRI dalam bingkai kebhinekaan, maka muncul
slogan “NKRI adalah harga mati”. Dengan slogan tersebut sebetulnya mau
menunjukkan bahwa kebhinekan tidak menjadi persoalan untuk meruntuhkan tali
persatuan bangsa. Malah hal itu akan menjadi semakin kuat rasa memilki terhadap
NKRI yang tercinta ini.
Kebhinekaan
karena suku, agama, rasa, golongan, dan lain-lain merupakan kekayaan bangsa.
Kekayaan bangsa tidak hanya dinilai dari segi kekayaan alam, budaya, harta/ekonomi,
tetapi kekayaan yang tak bisa dibeli dan dibayar dengan apapun adalah kekayaan
akan rasa kemanusiaan dalam bingkai
kesatuan Republik Indonesia. Kebhinekaan dalam bentuk yang lain menjadi sarana
pendukung dalam hal kemanusiaan antar sesama.
Dalam sila kedua
Pancasila menyebutkan “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini menurut
saya menjadi fundasi utama dari sila-sila yang lainnya. Tidak berarti bahwa tidak ada kaitan satu sama lainnya. Karena jika sila ini dihayati
secara saksama, maka sila yang lain tidak akan menjadi masalah dalam mengimplementasikannya.
Kita menjalankan ajaran agama yang kita anut akan berjalan dengan hikmat dan
damai jika tidak ada saling mengganggu. Kita akan tetap bersatu jika kita mampu
memknai kemanusain kita di tengah perbedaan suku, agama, ras/golongan. Kita pun
akan mendapatkan kedamaian kalau segala persoalan diselesaikan dengan musyawarah. Dan juga kita akan mendapatkan
keadilan jikalau kita melihat sesama sebagai saudara tanpa dipandang dari segi ekonomi,
suku, agama, ras, atau golongan mana sesama
bangsa berasal.
Saya setuju
dengan slogan “NKRI adalah harga mati”. Sebab slogan itu mau mengajarkan kepada
seluruh generasi muda bangsa agar NKRI ini menjadi milikinya tanpa terpengaruh
dengan kebhinekaan yang dimilikinya.
Tulisan singkat
ini sebagai ungkapan diri saya yang sangat mencintai kebhinekaan dalam wadah NKRI
ini sepanjang hayat dikandung badan. Garuda di dadaku, kebhinekaan semangatku,
Indonesdia kecintaanku.


0 komentar:
Posting Komentar